10. Homer (8 SM)
Homer terkenal dengan 2 puisi epik
Iliad dan Odyssey. Iliad umumnya dianggap sebagai karya sastra tertua
dari dunia Barat. Bahkan orang-orang Yunani sendiri mengakui pengaruh
Homer dan tidak menganggap diri mereka berpendidikan kecuali jika mereka
telah membaca karya-karyanya. Masalah yang diperdebatkan adalah, apakah
Homer memang pernah hidup atau tidak. Sama sekali tidak ada yang
diketahui tentang dirinya ataupun kehidupannya, dan beberapa ahli
percaya bahwa Iliad dan Odyssey merupakan karya beberapa penulis bukan
hanya 1 orang. Tidak peduli siapa yang menulis 2 karya besar tersebut,
baik Illiad maupun Odyssey memiliki pengaruh besar pada dunia sastra.
Pada kenyataannya, bahkan Shakespeare mendasarkan salah satu karyanya
dari memainkan kisah Iliad.
9. Sophocles (496-406 SM)
Sophocles adalah seorang penulis
cerita sedih yang telah menulis 123 karya selama hidupnya. Hanya 7 yang
masih bertahan hingga saat ini, termasuk karya klasik seperti Antigone,
Oedipus Sang Raja dan Electra. Ia mengembangkan seni teater dengan
menambahkan aktor ketiga, mengurangi pentingnya paduan suara, dan
memperkenalkan scenography. Sophocles juga menghapuskan bentuk trilogi
karya tragedy tradisional dan membuat setiap pementasan menjadi utuh,
hal ini menambah nilai dramatis dalam pementasan.
8. Herodotus (484-425 SM)
Herodotus dianggap sebagai bapak
sejarah dunia Barat. Dia mendekati sejarah sebagai ilmu dengan
mengumpulkan materinya secara sistematis dan melakukan pengujian
akurasinya. Herodotus juga seorang narator berbakat. Kata sejarah
sendiri berasal dari buku Herodotus “The Histories”, yang berarti
“penyelidikan” dalam bahasa Yunani. Buku ini juga dianggap karya pertama
sejarah dalam sastra Barat.
7. Euripides (480-406 SM)
Euripides adalah penulis cerita
sedih lain dari Yunani. Dia menulis sekitar 95 drama, 18 masih bertahan
sepenuhnya dan banyak lagi tersisa hanya sebagai fragmen-fragmen. Karya
yang paling dikenal adalah Alcestis, Medea dan The Bacchus. Karyanya
sangat modern pada masanya, dimana para pemain menggambarkan karakter
yang sangat realistis dan termasuk pemeran wanita yang kuat dan seorang
budak yang bijaksana (sesuatu yang sangat tidak konvensional pada saat
itu). Euripides adalah penulis lakon sedih Yunani yang memiliki pengaruh
terbesar pada lakon tragedi Eropa.
6. Hippocrates (460-370 SM)
Hippocrates adalah seorang dokter
dan bapak kedokteran. Corpus Hippocrates merupakan kumpulan 70 karya
pada topik medis yang berbeda. Sebagian besar karya itu merupakan hasil
dari studi kasus. Karyanya yang paling terkenal adalah Sumpah
Hippocrates yang berisi etika kedokteran. Turunan dari sumpah ini masih
dipakai oleh para dokter saat ini. Hippocrates juga telah membuat
kontribusi langsung dalam dunia pengobatan karena ia adalah orang
pertama yang menjelaskan sejumlah penyakit. Apakah Hippocrates adalah
penulis sebenarnya Corpus Hippocrates masih diperdebatkan, dan tampaknya
sebagian besar para ahli setuju bahwa setidaknya sebagian dari buku itu
ditulis juga oleh murid dan pengikutnya.
5. Aristophanes (446-386 SM)
Aristophanes adalah seorang
penulis drama yang menulis komedi. Dia menulis 40 drama, 11 masih
bertahan dalam bentuk manuskrip lengkap dan beberapa yang lain selamat
dalam beberapa fragmen. Pena Aristophanes ditakuti karena ia mengejek
orang Athena yang terkenal. Karya-karyanya tidak hanya memiliki pengaruh
artistik pada seni teater selanjutnya, tetapi juga merupakan dokumen
sejarah tentang kehidupan di Athena.
4. Plato (424-348 SM)
Plato adalah murid Socrates.
Apabila Socrates tidak pernah menulis sendiri karya apapun, filsafatnya
dikenal melalui karya-karya Plato. Plato sangat dipengaruhi oleh
pemikiran Socrates. 35 dialog dan 13 surat dianggap merupakan karya
Plato, yang paling terkenal adalah “Republik” dan “Simposium”. Plato
dianggap sebagai salah satu bapak filsafat dunia Barat, dan Teori Bentuk
dan gagasan negara idealnya, yang keduanya diwujudkan dalam “Republik”
dan masih dibahas hingga hari ini.
3. Aristoteles (384-322 SM)
Aristoteles adalah murid Plato dan
sekaligus orang pertama yang mengkritiknya. 47 dari karya-karyanya
telah bertahan. Aristoteles adalah yang terakhir dari para filsuf Yunani
besar (2 lainnya adalah Socrates dan Plato) dan dianggap juga sebagai
ahli biologi pertama. Ia mendirikan logika sebagai ilmu, meletakkan
dasar-dasar metode ilmiah dan menulis beberapa ilmu pengetahuan lainnya.
Aristoteles juga merupakan guru Alexander Agung selama beberapa waktu.
Aristoteles memiliki pengaruh besar pada diri St. Thomas Aquinas, dan
akibatnya tetap memiliki pengaruh besar dalam pendidikan Katolik dan
teologi saat ini.
2. Euclid (sekitar 300 SM)
Euclid adalah seorang ahli
matematika dan bapak geometri. Sangat sedikit yang diketahui tentang
hidupnya, tetapi ia aktif di Perpustakaan Alexandria. Karya utamanya
adalah “The Elements” yang masih digunakan sebagai buku teks dalam
matematika dan hanya dapat diungguli dengan Alkitab dalam hal eksemplar
terjual. Buku ini mencakup sistem bukti matematika yang tetap menjadi
dasar dari matematika saat ini.
1. Archimedes (287-212 SM)
Archimedes adalah seorang
matematikawan, insinyur, penemu, ahli fisika dan astronom. Ia dikenal
untuk penemuannya “The Archimedes Screw”, yakni sebuah mekanisme untuk
memindahkan air yang masih diterapkan sampai sekarang. Dia juga
menghitung nilai pi dengan sangat tepat. Archimedes menemukan cara
menentukan volume benda yang tidak teratur dengan merendam dalam air.
Menurut legenda, penemuan ini membuatnya kegirangan hingga berlari
telanjang di jalan (ia begitu gembira bahwa ia lupa untuk berpakaian
setelah mandi) dan berseru, “Eureka!, Aku telah menemukannya.”
(Sumber: kaskus.us)
0 comments:
Post a Comment