Caranya dapat dilakukan sebagai berikut :
- Secara biologis : dengan menggunakan mahluk hidup lain yang dapat menyerang hama maupun penyakit.
- Secara mekanis : dengan menggunakan alat-alat sederhana misalnya dengan obor, geropyokan, bunyi-bunyian dan sebagainya.
- Secara fisik : dengan perlakuan secara fisik misalnya, merendam beberapa waktu, mengeringkan tanah, dan sebagainya.
- Secara kulturteknis : dengan cara bertanam diatur sehingga hama dan penyakit tidak dapat berkembang karena keadaan lingkungan menjadi tidak cocok baginya. Contohnya penanaman secara serempak, mengadakan pergiliran tanaman, dan sebagainya.
- Secara kimiawi : pengendalian hama penyakit dilakukan dengan cara menggunakan bahan kimia. penggunaan bahan kimia baru dilakukan bila :
Cara-cara yang lain gagal, sehingga cara
paling akhir ialah dengan bahan kimia. bahan kimia yang digunakan untuk
mengendalikan hama atau penyakit dinamakan pestisida. Pestisida terdiri
dari :
- Insektisida : yaitu bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan serangga, misalnya lebatcide, sevin, diazon, agrothion, sumithon, furadan 3 G dan dharmatur 3 G.
- Fungisida, yaitu bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan serangan penyakit karena jamur. Fungisida yang banyak beredar di pasar ialah Dhitane M-45, Antracol, Benlate, Difolatan 4 F., Propined, dan sebagainya.
- Rodentisida yaitu bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan tikus, misalnya klerat, Racumin, warfarin, zinc-phosphide, dan sebagainya.
- Nematisida, yaitu bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan Nematoda. contohnya Temik, Nemagon, dan sebagainya
- Herbisida yaitu bahan kimia yang digunakan untuk mengedalikan gulma dan rumput liar, contohnya Gramaxone, Bound-up dan Dow-pon
0 comments:
Post a Comment